29 Des 2012

MEMILIH TOPOLOGI JARINGAN DAN HARDWARE DALAM DESAIN SEBUAH JARINGAN KOMPUTER

Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1037
MEMILIH TOPOLOGI JARINGAN DAN HARDWARE
DALAM DESAIN SEBUAH JARINGAN KOMPUTER
Recognizing Topology And Network
Hardware, Computer Network
Andi Supriyadi(1), Dhani Gartina(2)
1. Fungsional Komputer, Balitsa
2. Sekretariat Badan Litbang
ABSTRACT
A Computer network is an interconnection of a group of computer.
Computer network may be classified according to the network topology,
such as Bus network, Star Network, Ring network, Mesh network,
Hybrid network, etc. Needs identification is a crucial step before
designing and developing a computer network. Based on the
identification, then the suitable network topology can be determined as
well as the hardware needed for that network. A case study in designing
computer network conducted based on the result of identification in
2006 at Indonesian Center for Vegetables Research, Lembang (ICVR),
West Java and Secretariat Jakarta. It is recommended that computer
network at ICVR and Secretariat should use Bus, Star, Hybrid and
wireless topology. The difference between these two networks in ICVR
and Secretariat is Demiliterized zone is applied at Secretariat.
Memilih T 1038 opologi Jaringan dan Hardware
PENDAHULUAN
Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia
memasuki era informasi yang lebih cepat. Hal ini tidak terlepas dari
pemanfaatan internet yang semakin populer bahkan sudah menjadi
kebutuhan bagi dunia usaha/bisnis (e-commerce), pendidikan (eeducation)
sampai pemerintahan (e-goverment). Teknologi internet
sebagai jaringan komputer global terbukti dapat mempermudah
user/pemakainya untuk saling berkomunikasi serta memperoleh
informasi yang dibutuhkan. Pemakai bisa saling berkirim pesan atau
bercakap-cakap secara langsung, mengirim dan mengambil file. Hal ini
dimungkinkan karena adanya jaringan komputer.
Untuk membangun suatu jaringan beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah pemilihan perangkat keras dan topologi jaringan
yang tepat. Dalam tulisan ini akan dibahas perangkat keras yang
diperlukan untuk membuat sebuah jaringan komputer. Disamping itu
juga akan diulas dasar topologi jaringan termasuk kelebihan dan
kekurangannya. Dengan mengetahui hal tersebut maka pengguna
dapat memilih topologi jaringan yang sesuai kebutuhan. Untuk
memperjelas ulasan penulis mengambil contoh dua unit kerja/Unit
Pelaksana Teknis sebagai studi kasus.
Jaringan komputer dan manfaatnya
Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan
interkoneksi sejumlah komputer. Dua buah komputer dikatakan
membentuk suatu network atau jaringan komputer bila keduanya dapat
saling bertukar informasi.
Secara umum, jaringan mempunyai beberapa manfaat yang lebih
dibandingkan dengan komputer yang berdiri sendiri (stand-alone), yaitu
dalam hal :
1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien.
Misalnya, banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal
dengan kualitas tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas
rendah di masing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat
lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone
terpisah untuk jumlah pengguna sama.
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal
dan up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola
dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data
dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data
sewaktu sedang diproses.
3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data
sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1039
dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan
(flasdisk, disket, CD, dan lain sebagainya).
4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan
lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik (email)
merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping
sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan
groupware, dimana semuanya membantu tim bekerja lebih
produktif.
5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara
lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan
karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat
langsung berkomunikasi dengan pemasok.
Jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;
1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan internal di dalam
sebuah gedung atau kampus. LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam
kantor suatu organisasi, perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama sumberdaya (misalnya printer, media
penyimpanan/storage) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN), merupakan versi LAN yang
dengan area yang lebih luas dan biasanya menggunakan teknologi
yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah
geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan
benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan
untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4. Internet. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk
bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan
yang seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Kumpulan jaringan
yang saling terhubung (terinterkoneksi) inilah yang disebut dengan
internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel, atau lebih dikenal dengan wireless
merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa
dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Jaringan
Memilih T 1040 opologi Jaringan dan Hardware
tanpa kabel lebih leluasa bergerak (mobile) dalam melakukan
aktifitas komunikasi.
PERANGKAT KERAS JARINGAN KOMPUTER
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah
jaringan komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti: Bridges,
Router dan lainnya yang dibutuhkan untuk proses transformasi data
didalam jaringan.
Komputer
Server adalah suatu komputer yang menjadi pengelola dan pusat
bagi komputer lainnya. Karena berfungsi sebagai pusat, minimal
sebuah server harus mempunyai beberapa karakter yang lebih
dibandingkan dengan komputer yang terhubung kedalam suatu
jaringan. Keseluruhan komputer yang terhubung ke server dalam
jaringan disebut sebagai Workstation. Hampir semua jenis komputer
dapat digunakan sebagai komputer workstation.
Network Interface Cards (NIC) dan Ethernet Card/Kartu Jaringan
Kartu Jaringan merupakan perangkat yang menyediakan media
untuk menghubungkan antar komputer. Kebanyakan kartu jaringan
adalah kartu internal, yaitu kartu jaringan yang dipasang pada slot
ekspansi di dalam komputer. Kartu Jaringan umumnya telah
menyediakan port koneksi untuk kabel koaksial ataupun kabel twisted
pair.
HUB dan Switch
Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau
perangkat lain. Switch merupakan sebuah konsentrator sama dengan
HUB. Perbedaannya adalah pada cara pengiriman/penyaluran data
pada jaringan (Tabel 1).
Tabel 1. Perbedaan HUB dan Swich
HUB Switch
Metode Bekerja dengan metode broadcast,
sehingga semua port yang ada akan
dikirim sinyalnya
Bekerja dengan metode
mengakses tabel MAC Address,
jadi kalau sinyal berasal dari port
satu ke port lainnya, tidak akan di
broadcast ke port yang tidak
dituju
Kecepatan Kurang Baik
Domain
collision
Sering terjadi Kurang s.d. Tidak pernah
terjadi
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1041
Repeaters
Alat ini berfungsi untuk menguatkan sinyal. Contoh yang paling
mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi star dengan
menggunakan kabel unshielded twisted pair. Oleh karena panjang
maksimal untuk sebuah kabel unshielded twisted pair adalah 100
meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah
sebuah repeater pada jaringan tersebut. Dalam jaringan LAN, Hub dan
Switch dapat berfungsi juga sebagai Repeater.
Bridges / Jembatan
Bridges merupakan perangkat yang membagi satu buah jaringan
kedalam dua buah jaringan. Ini digunakan untuk mendapatkan jaringan
yang efisien, karena pertumbuhan jaringan yang sangat cepat sehingga
diperlukan suatu jembatan. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi
lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam
sibuk. Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi jaringan tetap
berjalan dengan baik dan teratur. Bridges juga dapat digunakan untuk
mengkoneksi diantara jaringan yang menggunakan tipe kabel yang
berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.
Routers
Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan
yang lain. Hampir sama dengan Bridges namun agak sedikit lebih
pintar, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan
sebuah pesan berdasakan alamat tujuan dan alamat asal. Sementara
Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masingmasing
sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges dan
router lainnya. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan, melihat
sisi mana dalam jaringan komputer yang paling sibuk dan bisa menarik
data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih. Jika LAN
Gambar 1. Metode Penghantaran pada HUB dan Switch
Memilih T 1042 opologi Jaringan dan Hardware
terkoneksi ke Internet maka Router akan menterjemahkan informasi
antara LAN dan Internet. Jadi dapat dirangkum bahwa Router
mempunyai fungsi mengatur jalur sinyal secara efisien, mengatur pesan
diantara dua buah protocol, mengatur pesan diantara topologi jaringan
linear Bus dan Bintang (star), dan mengatur pesan yang melewati
Kabel fiber optic, kabel koaksial atau kabel twisted pair.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan
komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk
jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token ring,
dan star. Dalam suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih
akan mempengaruhi kecepatan
komunikasi. Untuk itu maka perlu
dicermati kelebihan/keuntungan
dan kekurangan / kerugian dari
masing - masing topologi berdasarkan
karakteristiknya.
1. Topologi BUS
Topologi bus terlihat pada
Gambar 2. Media penghantar
untuk jenis topologi BUS adalah
kabel Koaksial.
Topologi BUS menggunakan
metode unicast, multicast dan
broadcast. Unicast adalah komunikasi
antara satu pengirim
dengan satu penerima di jaringan. Multicast adalah komunikasi antara
satu pengirim dengan banyak penerima di jaringan. Sedangkan pada
Broadcast, setiap titik akan menerima dan menyimpan frame yang
disalurkan/dihantarkan. Karakteristik topologi bus disajikan pada
Tabel 2 .
Tabel 1. Karakteristik Topologi Bus
Keuntungan Kerugian
• Hemat kabel
• Layout kabel sederhana
• Mudah dikembangkan
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat
kecil
• Kepadatan lalu lintas
• Bila salah satu client rusak, maka
jaringan tidak bisa berfungsi
• Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Gambar 2. Topologi BUS
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1043
2. Topologi Token RING
Topologi Token RING terlihat
pada Gambar 3. Metode token-ring
(sering disebut ring saja) menghubungkan
komputer sehingga berbentuk
ring (lingkaran). Setiap
simpul mempunyai tingkatan yang
sama. Jaringan akan disebut
sebagai loop, data dikirimkan
kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul
diperiksa alamatnya apakah data itu
untuknya atau bukan. Karakteristik
topologi ring seperti disajikan pada
Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Topologi Ring
Keuntungan Kerugian
• Hemat kabel • Peka kesalahan
• Pengembangan jaringan lebih kaku
3. Topologi STAR
Topologi ini merupakan
kontrol terpusat, semua link
harus melewati pusat yang
menyalurkan data tersebut
kesemua simpul atau client
yang dipilihnya. Simpul pusat
dinamakan stasiun primer atau
server dan lainnya dinamakan
stasiun sekunder atau client
server. Setelah hubungan
jaringan dimulai oleh server
maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan
hubungan jaringan tersebut
tanpa menunggu perintah
dari server. Karakteristik topologi ring seperti disajikan pada Tabel 3.
Gambar 3. Topologi RING
Gambar 4. Topologi Star
Memilih T 1044 opologi Jaringan dan Hardware
Tabel 3. Karakteristik Topologi Star
Keuntungan Kerugian
• Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan
stasiun sangat mudah dan
tidak mengganggu bagian
jaringan lain
• Kontrol terpusat
• Kemudahan deteksi dan isolasi
kesalahan/kerusakan
• Kemudahaan pengelolaan
jaringan
• Boros kabel
• Perlu penanganan khusus
• Kontrol terpusat (HUB/Switch) jadi
elemen kritis
Selain ketiga topologi dasar di atas ada
topologi turunan dari topologi dasar yaitu
topologi Mesh, Hybrid dan Wireless.
Topologi MESH (Gambar 5) dibangun
dengan memasang banyak link pada setiap
komputer. Hal ini dimungkinkan karena pada
setiap komputer terdapat lebih dari satu NIC.
Topologi ini secara teori memungkinkan
akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup
tinggi. Topologi Mesh memiliki tingkat
redundancy yang tinggi.
Topologi Hybrid (Gambar 6) adalah jaringan yang dibentuk dari
berbagai topologi dan teknologi. Sebuah topologi hybrid memiliki semua
karakterisitik dari topologi dasar yang terdapat dalam jaringan tersebut.
Gambar 5. Topologi Mesh
Gambar 6. Topologi Hybrid
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1045
Topologi wireless (Gambar 7),
menggunakan gelombang radio untuk
berkomunikasi dengan lainnya. Topologi
wireles ini merupakan topologi yang
sedang trend saat ini, karena mempunyai
keunggulan lebih mobile dalam
berkomunikasi. Topologi ini dapat berdiri
sendri dan secara umum banyak
dipadukan dengan topologi dasar dalam
aplikasinya.
PERANCANGAN JARINGAN
Untuk merancang suatu jaringan maka perlu memperhatikan
tahapan-tahapan minimal yang harus dilakukan.
Identifikasi Kebutuhan
Tahapan yang sangat krusial dalam perancangan sebuah jaringan
adalah identifikasi kebutuhan suatu organisasi atau perusahaan.
Biasanya sebuah organisasi atau perusahaan besar sebelum
membangun jaringan melakukan audit terlebih dahulu, misalnya
dengan COBIT1. Saat ini sudah menjadi suatu keharusan atau wajib
hukumnya, suatu organisasi/perusahaan besar yang akan
menggunakan suatu teknologi informasi baik sebagai support atau
decision melakukan tahapan audit sebelum menerapkan teknologi
informasi. Beberapa faktor yang penting diperhatikan dalam identifikasi
kebutuhan, adalah :
a. Jenis layanan yang akan diberikan jaringan
b. Skalabilitas, yaitu seberapa besar jaringan yang akan dibuat?
c. Expandable, apakah jaringan dapat di-expand? open-ended?
d. Kondisi ruangan dan gedung
e. Medium transmisi yang akan digunakan, apakah menggunakan
kabel atau nirkabel(wireless)?
f. Berapa bandwith yang diberikan atau akan digunakan?
g. Topologi yang digunakan? Protokol yang akan dipakai?
h. Ketersediaan perangkat keras, pemilihan server atau perangkat
lain seperti hub, switch, dan router.
i. Perangkat lunak jaringan sebagai platform
j. Managebility dan monitoring sistem
k. Keamanan/Security
1 COBIT :’Control Objectives for Information and related Technology’,
merupakan tools, framework and IT Audit; www.isaca.org/cobit/.
Gambar 7. Topologi Wireless
Memilih T 1046 opologi Jaringan dan Hardware
l. Alokasi biaya pengadaan peralatan
m. Sumberdaya Manusia sebagai pengelola
Analisa Kebutuhan
Berdasarkan hasil identifikasi maka dilakukan analisis kebutuhan
untuk merancang/mengembangkan jaringan yang paling sesuai dengan
kondisi yang ada.
STUDI KASUS
Untuk memahami cara merancang jaringan maka dalam tulisan ini
akan diulas perancangan jaringan untuk Unit Kerja (UK) atau Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Badan Litbang Pertanian sebagai studi kasus.
Penulis membatasi dua kasus sebagai bahan analisa dalam merancang
suatu jaringan komputer yaitu di Balitsa1 (Kasus A) dan Sekretariat2
(Kasus B). Studi kasus tersebut penulis ambil berdasarkan hasil
identifikasi pada tahun 2006.
Tabel 4. Hasil Identifikasi Keragaan Pengembangan Jaringan
Keragaan Kasus A
(Balitsa)
Kasus B
(Sekretariat)
Jenis Layanan LAN, internet, wireless,
database server
MAN, Internet, Wireless, Web,
Webmail, FTP, Database
Skalabilitas Kecil, Workstation < 50 Menengah, Workstation < 250
Expandable Ya Ya
Lokasi Satu lokasi, setiap
gedung berdekatan
Satu lokasi, setiap gedung berdekatan,
ada 2 UK satu kawasan
Medium transmisi Kabel dan wireless Kabel dan wireless
Besar Bandwith Speedy unlimited 256 kbps LAN dedicad wireless, up to
minimal 1 MB 1:4 (2008)
Ketersediaan perangkat
keras
2 server, 4 switch 4 buah server P4 2.0 GHz, memory 2
GB, HD 80 GB; Router, Firewall,
banyak Switch managable, Acess
Perangkat lunak
jaringan/platform
Open Source Open source
Managebility dan monitoring
Sistem
Belum diterapkan Sudah diterapkan
Keamanan/Security Belum diterapkan Sudah diterapkan
Alokasi biaya pengadaan
peralatan
Kurang tersedia Cukup tersedia
SDM memiliki SDM dibidang
TI, namun kurang
menguasai jaringan
Memiliki SDM yang ahli dibidang
Network dan hardware, programming,
dan System Analysis
1 Balitsa : Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Bandung, Jabar.
2 Sekretariat : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Jl. Ragunan No. 29 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1047
a. Kasus A
Pada kasus A ini, layanan yang akan diberikan berupa LAN, Internet
dan database server. Untuk LAN biasanya digunakan user untuk
berbagi sumberdaya seperti printer, sharing data. Sedangkan untuk
Internet user menggunakannya untuk akses informasi dan komunikasi
(email). Database server dialokasikan untuk pengelolaan data
plasmanutfah, sentra produksi sayuran, data virologi hasil,
perpustakaan, SIMPROG, SIMPEG. Jumlah user/pengguna jaringan
berdasarkan identifikasi kurang dari 50 user. Berdasarkan kondisi
tersebut, maka disarankan pemilihan koneksi ke Internet Service
profider (ISP) dapat berupa dial-up dengan menggunakan telkom
speedy1, atau wireless2. Hal tersebut dikarenakan bandwith yang
dibutuhkan cukup diakomodasi oleh jenis koneksi tersebut.
Berdasarkan kondisi diatas untuk kasus A, dapat disiapkan rancangan
pengembangan jaringan komputer seperti terlihat dalam sketsa pada
Gambar 7.
Dalam sketsa di atas terlihat lokasi komputer-komputer, perangkat
jaringan seperti hub, access point, dan hardware lainnya yang akan
dikoneksikan ke dalam jaringan. Penulis mencoba membagi menjadi
empat grup, berdasarkan letak (kumpulan dari komputer-komputer,
1 http://portal.telkomspeedy.com/
2 tergantung dari lokasi/daerah tersebut.Untuk daerah Jakarta, Bandung dan
Kota besar lainya saat ini telah banyak ISP yang menyediakan layanan wireless.
A
B
C D
Gambar 7. Sketsa jaringan komputer untuk studi kasus A
Memilih T 1048 opologi Jaringan dan Hardware
gedung), dan jarak. Dari sketsa ini dapat ditentukan topologi yang akan
digunakan, yaitu :
a. Grup A, B, C dan D menggunakan topologi star, karena didalam
sketsa pada grup ini terdapat konsentrator yaitu hub/switch
b. Setiap hub/switch yang saling terhubung, dan hub/switch ke access
point menggunakan topologi bus,
c. Antara access point client dari grup B, C, dan D ke access point
pada grup A menggunakan topologi wireless.
Jadi pada kasus A terdapat empat topologi yang digunakan yaitu
topologi Bus, Star, hybrid dan Wireless. Adapun perangkat keras yang
diperlukan untuk membangun jaringan disajikan pada Tabel 5.
Perangkat ini merupakan kebutuhan minimum yang harus dipenuhi.
Tabel 5. Perangkat Keras yang Dibutuhkan untuk Kasus A
No Perangkat
Keras Volume Spesifikasi Keterangan
1. Modem
ADSL
1 buah Kecepatan 230
kbps
Untuk koneksi ke ISP
disarankan menggunakan
Speedy.
2. Server 2 buah • Minimum PIII
memory 512
untuk gateway
server (bisa
komputer biasa1
atau server
branded2)
• Minimum P4,
memory 1 GB, HD
diatas 100GB
(fungsi : Database
S )
Gateway server digunakan
sebagai Network Address
Translation (NAT) dan router
atau sebagai proxy. Database
server memerlukan respon
yang cepat karena akan
terinstall suatu aplikasi,
sehingga memerlukan kerja
prosessor, memory dan hardisk
yang besar.
3. Hub/Switch Min 5 Berdasarkan
sketsa terdapat 4
grup LAN
Setiap grup LAN (A, B, C, dan
D) dipasang satu Switch
dengan jumlah port
disesuaikan dengan jumlah
user yang akan terhubung
dalam grup LAN.
4. Wireless
LAN
3 buah 1 Access Point,
dan 2 clent
access.
Grup LAN B dan C terhubung
oleh wireless ke grup LAN A.
Access point di A digunakan
oleh user yang mengakses
secara wireless.
5. Kabel secukupnya Kabel UTP
1 Komputer biasa : Desktop biasa atau desktop rakitan yang mempunyai spesifikasi mirip
dengan server branded, kisaran harga lebih murah dibanding dengan membeli server
branded.
2 Server branded misalnya yang dikeluarkan oleh IBM, HP, DELL, SUN, dan lainnya.
Namun untuk kehandalan jauh lebih baik memilih server branded.
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1049
Platform atau sistem operasi/Operating System (OS) pada server dapat
menggunakan open source. Biasanya open source lebih dekat
pengertiannya dengan Linux. Di pasaran telah banyak tersedia distro
dari Linux untuk keperluan jaringan. Gateway ini biasanya berfungsi
terutama dalam hal manajemen sebuah jaringan dan
security/keamanan. Aplikasinya bisanya dalam bentuk proxy server.
Dengan demikikan managebility dan monitoring sistem, serta
keamanan dapat diakomodasi. Ke dua hal ini perlu diterapkan untuk
menjaga jaringan agar dapat berjalan dengan baik, sehingga terhindar
dari gangguan dari virus, spam, dan hacker. Untuk server database,
sistem operasi dapat menyesuaikan dengan aplikasi database yang
digunakan. Misalnya dapat dipilih Windows 2003 bila menggunakan
Microsoft SQL Server atau Linux bila menggunakan MySQL atau
Postgress. Dalam kasus A ini platform yang digunakan adalah Windows
2003 server sebagai OS pada server.
b. Kasus B
Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan untuk kasus B, dapat
dipetakan sebuah rancangan jaringan komputer dalam bentuk sketsa
seperti terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Sketsa Jaringan Kasus B
Memilih T 1050 opologi Jaringan dan Hardware
Pada kasus B, layanan yang akan diberikan berupa LAN, Internet,
Web, Mail dan database server. Biasanya user memanfaatkan jaringan
untuk berbagi sumberdaya seperti printer, dan sharing data. Untuk
Internet, user menggunakannya sebagai akses informasi dan
komunikasi (email). Kasus B mempunyai perbedaan dengan kasus A,
yaitu dalam kasus B terdapat DeMiliterized Zone (DMZ). DMZ ini
memiliki dua lapis atau lebih dikenal dengan firewall dan packetfiltering.
Server web, Mail dan Proxy diletakkan di DMZ untuk
memberikan akses ke dunia luar, memisahkan dengan jaringan
internal, dan menghindari penguasaan lebih besar pada jaringan jika
server di DMZ ini terkena eksploitasi atau serangan. DMZ ini juga dapat
dikatakan sebagai daerah jaringan internasional, karena IP1 di jaringan
ini merupakan IP publik. Oleh karena itu pada kasus B penulis
membagi menjadi empat grup yaitu grup DMZ, LAN Sekretariat, LAN
Puslitbanghorti2, dan LAN BPTP3 Jakarta.
1 IP : Internet Protocol, Protokol yang digunakan untuk internasional network.
2 Puslitbanghorti : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
merupakan UK Badan Litbang Pertanian di Pasar Minggu, Jakarta.
3 BPTP : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, merupakan UPT Badan Litbang
yang terdapat disetiap Propinsi.
BPTP
Sekretariat
Puslitbangho
Gambar 9. Denah lokasi lingkungan Sekretariat.
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1051
Dalam sketsa pada Gambar 8 dan Gambar 9 terlihat lokasi
komputer-komputer, perangkat jaringan seperti hub, access point, dan
hardware lainnya yang akan dikoneksikan ke dalam jaringan. Penulis
mencoba membagi menjadi empat grup (grup DMZ, Sekretariat,
Puslitbanghorti, dan BPTP Jakarta), berdasarkan letak (kumpulan dari
komputer-komputer, gedung, dan UK/UPT), dan jarak. Dari sketsa ini
dapat ditentukan topologi yang akan digunakan, yaitu :
a. Grup DMZ, LAN Sekretariat, LAN Puslitbanghorti dan LAN BPTP
Jakarta menggunakan topologi star, karena didalam grup ini
terdapat konsentrator yaitu switch.
b. Untuk menghubungkan setiap switch ke switch yang lainnya
digunakan topologi bus.
c. Topologi hybrid, gabungan antara topologi bus dan topologi star
terbentuk yaitu pada LAN Sekretariat dan LAN Puslitbanghorti.
Faktor gedung dan jumlah lantai yang ada mempengaruhi
terbentuknya topologi hybrid ini.
d. Antara access point dari Sekretariat ke access point client di LAN
BPTP Jakarta menggunakan topologi wireless.
Jadi, dalam kasus B ini terdapat empat topologi jaringan yang
digunakan, yaitu topologi Bus, Star, hybrid dan Wireless.
Untuk merancang jaringan seperti sketsa pada Gambar 8,
diperlukan perangkat keras seperti disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Perangkat Keras yang Dibutuhkan untuk Kasus B.
No Perangkat Keras Volume Spesifikasi Keterangan
1. Jenis Koneksi ke
ISP
1 buah Wireless, bandwith 256
kbps, 1:1 (local :
internasional)
ISP PT. CBN, untuk
layanan wireless
disediakan oleh PT.
Jasnikom
2. Router 1 Buah Server IBM, P4 Xeon, 2.0
Ghz, Memory 1 Ghz,
Hardisk 73 GB
Server yang difungsikan
sebagai Router biasa
disebut PC Router, dapat
juga membeli mesin
Router yang sudah
memilki aplikasi.
3. Server 4 buah • Proxy Server
• Mail Server
• Web Server (2 buah)
Spesifikasi IBM XSeries
Xeon Dual Core, 2.0 Ghz,
Memory 2 GB, Hardisk 80
GB.
Dalam sketsa terdapat 3,
namun secara fisik ada 4
server
3. Hub/Switch Lebih dari 15
Switch
Untuk 4 grup LAN
Memilih T 1052 opologi Jaringan dan Hardware
Tabel 6. Perangkat Keras yang Dibutuhkan untuk Kasus B.
Lanjutan
No Perangkat Keras Volume Spesifikasi Keterangan
4. Wireless LAN 2 buah 1 Access Point, dan 1 clent
access.
Direncanakan setiap
ruang rapat di sekretariat
terdapat wireless access
point
5. Kabel secukupnya Kabel UTP
Platform atau sistem operasi/Operating System (OS) server untuk
kasus B ini menggunakan open source, yaitu distro dari Ubuntu Server.
Jaringan computer pada kasus B memerlukan pengamanan yang
sangat baik. Untuk DMZ, disarankan firewall yang digunakan adalah
Shorewall dari linux Ubuntunya.
KESIMPULAN
Sejalan dengan perkembangan teknologi jaringan dan kebutuhan
pengguna, maka sudah selayaknya suatu organisasi/lembaga memulai
penerapan Jaringan atau local area network. Desain jaringan adalah
penting karena berhubungan dengan rancangan kinerja dan
kehandalan komputasi dan komunikasi pada suatu institusi. Untuk
merancang jaringan yang efisien maka identifikasi keragaan dan
kebutuhan pengembangan merupakan tahapan yang sangat penting.
Dari hasil identifikasi tersebut dilakukan analisis kebutuhan sehingga
dapat dirancang jaringan yang ekonomis namun berdaya guna.
Pemilihan topologi jaringan hendaknya memperhatikan karakteristik
topologi itu sendiri, letak gedung, dan jumlah lantai pada gedung
tersebut. Sedangkan perangkat keras untuk jaringan dipilih
berdasarkan topologi jaringan, beban kerja, kebutuhan akses
komunikasi, dan kebutuhan pengamanan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Fahrial, Jaka. 2003. Teknik Konfigurasi LAN.
Frank J. Derfler, Jr. 1992. Panduan Menggambungkan LAN, PT Elex
Media Komputendo, Jakarta.
H. Koyama, et.al, 1996. "Linux nyuumon," Toppan-shuppan, Tokyo.
Linux Japan, Ed. 2, Vol. 1, No. 4, Januari 1999
Maebara, 1996. "Linux de Internet," Fuki-shuppan, Tokyo.
O. Koizumi, 1998. "Zukaide wakaru LAN nosubete," Nihon Jitsugyo
Shuppan, Tokyo.
Informatika Pertanian Volume 16 No. 2, 2007
1053
Prihanto, Harry, 2006, Membangun Jaringan Komputer : Mengenal
Hardware dan Topologi Jaringan, didownload dari situs :
http://www.ilmukomputer.com
Purbo, Onno W, 1998. JARINGAN WORKGROUP, LAN & WAN.
Sarosa, Moechammad, dan Anggoro, Sigit, 2000. Jaringan Komputer,
Data Link, Network & Issue. Institut Teknologi Bandung.
Setiawan, Iwan. Desain dan Implementasi Jaringan Berbasis
GNU/Linux.
UNIX User Japan, Ed. 7, Vol. 5, No. 70, Mei 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar